Rabu, 15 Pebruari 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 22-24
Bilangan 22:41 (TB) Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
Ada tiga tempat tinggi yang dituju oleh Bileam supaya dapat melihat posisi bangsa Israel. Tempat pertama adalah bukit Baal (Bilangan 22:41). Tempat kedua adalah puncak gunung Pisga (Bilangan 23:14). Tempat ketiga adalah puncak gunung Peor (Bilangan 23:28). Di ketiga puncak bukit atau gunung tersebut tersedia mezbah untuk pengorbanan. Bileam sebagai seorang penenung melakukan ritual seperti biasanya, tetapi kuasa Tuhan menghalangi Bileam untuk mengutuk bangsa Israel. Sebaliknya justru Tuhan memerintahkan Bileam untuk memberkati bangsa Israel.
Mengapa banyak berhala di bangun di tempat yang tinggi?
Tujuannya supaya bisa mengontrol atau mempengaruhi orang-orang atau kuasa yang ada di bawahnya. Di tempat tinggi dapat melihat teritorial atau wilayah yang lebih luas. Pengaruh kuasa gelap bisa lebih luas bila berada di gunung yang tinggi. Seperti dalam Efesus 6:12, pengaruh pemerintahan kuasa kegelapan mengatasi penguasa, penghulu dunia dan roh jahat di udara yang ada di bawahnya.
Efesus 6:12 (TB) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh kuasa kegelapan meniru (plagiat) dari cara Tuhan. Bedanya tujuan Tuhan untuk memberkati sedangkan tujuan iblis adalah untuk mengutuk. Banyak bukit doa dibangun untuk menyembah Tuhan, tetapi banyak berhala juga dibangun di tempat tinggi untuk menyembah kuasa kegelapan. Banyak gunung tinggi digunakan sebagai tempat penyembahan berhala dan pesugihan antara lain gunung Kawi, gunung Kemukus, gunung Lawu, gunung Sumbing dan sebagainya.
Tuhan membawa Abraham ke tempat tinggi supaya dapat melihat seluruh wilayah yang akan menjadi milik pusakanya.
Kejadian 13:14-15 (TB) Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
Banyak kisah yang terjadinya di gunung tinggi. Musa berjumpa dengan Tuhan di gunung Sinai (Horeb). Abraham akan mengorbankan Ishak di gunung Moria. Elia berdoa di puncak gunung Karmel. Bahtera Nuh kandas di gunung Ararat. Yesus berdoa di bukit Getsemane dan disalibkan di bukit Golgota.
Tempat atau bukit yang tinggi secara fisik identik dengan altitude (ketinggian) tetapi secara rohani menunjuk kepada kekudusan. Kita tidak harus berdoa di atas gunung, tetapi kita bersekutu dengan Tuhan dan hidup dalam kekudusan. Kehidupan yang demikian akan memiliki dampak atau pengaruh yang luas karena kuasa dan urapan Tuhan menyertainya.
Jangan pernah terpikirkan untuk pergi ke gunung tinggi mencari kuasa atau kekayaan. Tetapi marilah kita hidup dalam kekudusan dan mencari wajah Tuhan. Dalam persekutuan dengan Tuhan kita akan menerima segala yang terbaik yang Tuhan sediakan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar