Minggu, 8 Januari 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 22-24
Kejadian 22:8 (TB) Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Kita sering mendengar sebutan Allah dengan nama Jehovah Jireh. Apakah artinya? Sederhananya adalah Tuhan menyediakan. Jehovah Jireh disebut pertama kali oleh Abraham ketika Tuhan menyediakan kambing domba untuk korban bakaran ganti anaknya.
Kejadian 22:14 (TB) Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Mengalami Jehovah Jireh atau Tuhan menyediakan tidak semudah mengatakannya. Abraham mengalami ujian iman yang luar biasa. Apa saja yang dimiliki Abraham sehingga ia benar-benar mengalami Jehovah Jireh?
1. Percaya
Kejadian 22:8 (TB) Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Jawaban Abraham kepada Ishak anaknya mencerminkan iman yang total, tidak sedikit pun meragukan firman Tuhan. Sebagai seorang ayah yang disuruh mengorbankan anak tunggalnya pastinya hatinya sedih. Tetapi kesedihan itu ditutupi dengan iman yang teguh yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah. Bahkan sekalipun Ishak harus mati Tuhan juga yang sanggup membangkitkan.
Ibrani 11:17-19 (TB) Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
2. Taat
Iman yang sejati bukan hanya percaya tetapi disertai dengan ketaatan. Tindakan Abraham setelah mendengar perintah Tuhan adalah taat melakukan sampai akhir. Bukan hanya di awal, tetapi di pertengahan bahkan sampai di titik akhir.
Di awal perjalanan
Kejadian 22:3 (TB) Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Di pertengahan perjalanan
Kejadian 22:6 (TB) Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Di akhir perjalanan
Kejadian 22:9-10 (TB) Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Banyak orang Kristen memiliki iman di awal dan pertengahan perjalanan, namun hanya sedikit yang mencapai akhir. Sebab itu kita perlu meneladani sikap iman Abraham yang mempercayai firman Tuhan sampai akhir perjalanan, sekalipun harus mengorbankan anak yang sangat berharga dalam hidupnya.
3. Mujizat pada detik terakhir
Seringkali kita berpikir bahwa arti Jehovah Jireh bahwa Tuhan menyediakan sejak dari awal, semuanya terpenuhi baru melangkah atau tidak pernah ada ujian iman. Tetapi kita belajar dari perjalanan iman Abraham ternyata Tuhan menyediakan atau menyatakan mujizatnya pada detik-detik terakhir. Inilah yang sulit dipahami dengan logika sehingga banyak orang meninggalkan iman ketika jawaban doa sedang dalam perjalanan untuk terjadi.
Seringkali kita tidak menuai tindakan iman karena pada bagian akhir iman telah menjadi lemah atau tidak percaya lagi.
Galatia 6:9 (TB) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Nantikanlah jawaban Tuhan bahkan sampai pada detik terakhir, di situlah terjadi mujizat yang di luar akal (supra natural).
Kejadian 22:13 (TB) Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
4. Berkat sesudah mujizat
Banyak yang berpikir mujizat adalah hasil akhir dari doa atau iman yang kita miliki. Dalam peristiwa yang kita pelajari dari iman Abraham, setelah mujizat, ternyata Tuhan melimpahi Abraham dengan berkat.
Kejadian 22:15-17 (TB) Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN —: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Kiranya renungan ini menguatkan iman kita untuk bukan hanya percaya, tetapi taat sampai mujizat terjadi bahkan sampai berkat Tuhan dilimpahkan dalam kehidupan kita. Jehovah Jireh. Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar