Jumat, 27 Januari 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33
Keluaran 32:24 (TB) Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini."
Apa yang dapat kita simpulkan dari ayat tersebut?
Harun sesungguhnya berbohong kepada Musa dengan mengatakan perhiasan dilemparkan ke dalam api dan keluarlah anak lembu emas. Padahal sesungguhnya yang terjadi tidaklah demikian. Harun sendiri terlibat secara aktif dalam proses pembuatan anak lembu tuangan.
Keluaran 32:2-3 (TB) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
Keluaran 32:4 (TB) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Mengapa Harun berbohong kepada Musa?
1. Harun takut kepada Musa.
Harun takut dimarahi oleh Musa sebab sebelum Musa naik ke gunung Sinai, Musa menitipkan bangsa Israel kepada Harun untuk menjaga bangsa Israel. Ternyata Harun telah gagal dan kalah oleh desakan bangsa Israel.
2. Harun lari dari tanggung jawab.
Harun mengatakan anak lembu tuangan muncul dari api. Ini menyembunyikan fakta bahhwa dirinya yang membentuk anak lembu tuangan. Ia menyalahkan api yang memunculkan anak lembu tuangan.
Dari kisah di atas kita melihat bahwa Harun bukanlah pemimpin yang teguh dalam memegang prinsip kebenaran. Bahkan ketika ia bersalah, ia berbohong dan menyembunyikan fakta yang sebenarnya karena takut menerima konsekuensi atas kesalahannya.
Mengapa terjadi bohong karena takut? Ini karena natur dosa dalam diri manusia. Perhatikanlah anak-anak kecil, karena takut dimarahi orang tua maka ia berbohong dan tidak mengakui perbuatannya. Dan ini terbawa terus sampai dewasa. Misalnya berbohong dengan pasangan atau pimpinan karena berbuat salah.
Marilah kita belajar untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan bisa dipercaya. Seandainya melakukan kesalahan jangan berbohong, tetapi berterus terang dan mengakui perbuatan salah yang dilakukan. Tuhan menghargai setiap orang yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar