Sabtu, 10 Juli 2021
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 19-21
Amsal 21:19 (TB) Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.
Intensitas masalah keluarga semakin meningkat seiring dengan pandemi yang berkepanjangan. Banyak pertengkaran dalam keluarga dipicu oleh perbedaan sifat dan masalah keuangan serta pihak ketiga. Kita tidak akan membahas masalah ini secara detail, tetapi akan membahas ayat tersebut.
1. Pertengkaran tidak mendatangkan damai sejahtera.
Pertengkaran yang terjadi secara berlarut-larut menyebabkan hubungan dalam rumah tangga seperti di medan perang. Kesalahpahaman, ego dan tuntutan selalu menghiasi hubungan sehingga konflik tak bisa dihindari. Ini akan menghilangkan damai sejahtera dalam keluarga. Karena situasi ini, penulis Amsal menggambarkan lebih baik tinggal di padang gurun. Padang gurun sesungguhnya adalah tempat yang sunyi dan tidak nyaman. Tetapi jauh lebih baik daripada berada di rumah yang selalu bertengkar. Dalam Amsal 21 juga ditulis nasehat lain yang mirip. Sotoh rumah artinya di atas genting.
Amsal 21:9 (TB) Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
2. Pertengkaran timbul karena melawan otoritas dalam keluarga.
Menarik di Amsal 21:9,19 disebutkan bahwa penyebab lebih baik tinggal di luar rumah yaitu perempuan (isteri) yang suka bertengkar. Hal ini menggambarkan adanya perlawanan terhadap otoritas yang Tuhan berikan kepada suami. Jika sikap menentang otoritas selalu terjadi, maka akan selalu akan ada pertengkaran. Ini juga bisa terjadi dalam organisasi atau negara.
Oleh sebab itu firman Tuhan menekankan agar para isteri tunduk kepada suami supaya keluarga senantiasa hidup dalam damai sejahtera.
Efesus 5:22-23 (TB) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
1 Petrus 3:1-2 (TB) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Sekalipun demikian bukan berarti suami bebas dari kewajiban. Sudah seharusnya para suami mengasihi isteri, supaya isteri semakin tunduk kepada suami.
Efesus 5:25 (TB) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
Kolose 3:19 (TB) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Jangan berusaha saling membenarkan diri dalam konflik atau pertengkaran yang terjadi. Sebaiknya baik suami maupun isteri saling instrospeksi diri. Istri semakin tunduk kepada suami dan suami semakin mengasihi isteri.
Biarlah nasehat yang singkat ini membantu setiap keluarga yang sedang mengalami pertengkaran. Damai sejahtera bagi setiap keluarga di mana Kristus ditinggikan sebagai Raja. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar