Rabu, 8 Juli 2020
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 16-18
Amsal 18:14 (TB) Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
Suara letusan peluru dari sebuah pistol, tanda pertandingan dimulaipun terdengar. Hari ini adalah hari pertandingan para kelinci memperebutkan sebuah piala wortel terbesar dan terlezat di kota kelinci. Sebuah alat peledak kecil menempel di pinggang setiap pemain. Itu adalah bom waktu, yang akan meledak pada saat waktu yang diberikan kepada setiap pemain telah habis. Hmm ... benar-benar pertandingan yang penuh resiko.
Little rabitpun ikut dalam pertandingan itu. Dia kelihatan berlari begitu penuh semangat. Sekali-sekali dia melirik ke arah penonton. Wah … banyak sekali kelinci yang datang. Ada yang berteriak memberi dia semangat, ada yang mengejeknya, dan berusaha menjatuhkan semangatnya. ”Aku pasti menang” katanya.
Tapi tiba-tiba, “Ups … apa ini ?” Oh ... ternyata dia jatuh di dalam sebuah lubang jebakan yang dalam. Dia sangat sedih. Tiba-tiba dia mendengar suara “Ayo little rabit, bangunlah kamu harus terus berlari” “Suara apa itu?” Oh ternyata itu adalah suara sahabatnya.” Terima kasih sobat, aku akan terus berlari” katanya pelan. Diapun bangun, dan berlari lagi.
Tapi tak beberapa lama kemudian …Ups .. dia jatuh lagi ke sebuah lubang yang lebih dalam lagi. Dia melirik ke bom waktunya. Oh ... masih ada waktu untukku. Tapi …dilihatnya peserta-peserta lomba yang lain telah mendahuluinya. “Apakah aku akan menang? Ataukah semuanya telah percuma untuk diteruskan?” “Ayo ... little rabbit, jangan berhenti karena jebakan itu. Kau harus menang !” Oh ... suara itu lagi. Dia pun bangkit dan meneruskan perlombaan.
Tapi untuk yang ketiga kalinya, dia jatuh, dan kali ini, dia benar-benar putus asa. Didengarnya orang-orang mulai mentertawakan dia. “Wah ... benar-benar kelinci yang bodoh!” kata mereka. Diapun menangis, menyalahkan diri sendiri, ”Tidak ... aku tidak bisa lagi ... aku telah kalah dan bom waktu di pinggangku ini pasti akan meledakkan tubuhku dan ... oh sahabatku, apakah dia juga telah pergi meninggalkan aku, apakah dia juga ikut mengejekku seperti yang lainnya karena kebodohanku?”
Tapi tiba-tiba, “Hai little rabbit, aku masih di sini!!. Ayo cepat bangun, aku telah menunggu untuk memberimu selamat atas kemenanganmu. Kau harus menang. Bangkit, terus maju, dan menanglah. Jangan biarkan dirimu tertipu lagi oleh jalan-jalan berlubang ini. Ini jebakan yang harus kau lewati” “Ya … kau benar. Inilah yang dinamakan perlombaan. Masalahnya bukan pada lubang-lubang jelek itu, tapi masalahnya ada pada kita sendiri. Aku harus melaluinya. Terima kasih sahabatku.” Nah .. kali ini little rabbit melangkah dengan penuh hati-hati. Dia berlari secepat mungkin sambil berhati-hati dengan lubang-lubang jebakan itu. Dia berlari … terus berlari .. melewati yang lainnya ... dan ... yes ... diapun memenangkan pertandingan itu.
Sambil memegang piala wortel yang besar, dia berkata, “Hidup ini adalah sebuah perlombaan, dengan banyak sekali jebakan di dalamnya. Dan pada saat kau jatuh, tak perduli untuk yang ke berapa kalinya, kamu harus bangkit, berlari terus, dan menangkan perlombaanmu.” (dikutip dari cerita motivasi).
Saudaraku, penderitaan dan pergumulan dalam hidup ini adalah bagian dari perlombaan yang harus kita jalani. Jika kita menyerah, maka kita tidak akan bisa menyelesaikan perlombaan hidup ini. Tetapi jika kita tetap semangat, maka kita akan bangkit lagi. Tidak peduli berapa banyak masalah dan tantangan yang sedang kita hadapi, jika kita tetap semangat, kita bisa memenangkan perlombaan.
Filipi 3:13-14 (TB) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Jangan terus-menerus hidup dalam kesedihan dan penyesalan atas kegagalan, kekalahan dan penderitaan di masa lalu. Tataplah ke depan, sambutlah hari esok yang penuh harapan. Bertandinglah dengan semangat yang baru setiap hari sambil berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Kristus yang memberi kekuatan kepadaku!" Amin, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar