Ziarah



Jumat, 19 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81-85

Mazmur 84:6 (TB)  Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!

Mendengar kata ziarah, dalam pikiran kita mungkin akan terbersit arti pergi ke kubur, ke tempat-tempat keramat atau tempat-tempat yang memiliki arti secara rohani dalam sejarah.
Benarkah makna ziarah tersebut, dan bagaimanakah arti secara rohani?

Dalam bahasa Ibrani kata ziarah berasal dari "aliyah" yang artinya naik, ini berkaitan erat dengan "naik ke Yerusalem" sebab Yerusalem berada di tempat yang tinggi atau perbukitan Sion.
Tradisi bangsa Yahudi memiliki 3 momen di mana mereka berziarah ke Yerusalem, yaitu pada perayaan Paskah, perayaan Pantekosta dan perayaan Pondok Daun.

Bagaimana relevansi ziarah dalam kehidupan kita? Jika kita rindu berziarah, haruskah melakukan tur rohani ke Holyland (Israel)?

1. Ziarah berarti naik ke rumah Tuhan.

Sesuai arti kata ziarah adalah naik, rumah atau kediaman Tuhan digambarkan suatu tempat yang tinggi dan kudus. Bila kita datang ke dalam persekutuan dengan Tuhan, berarti kita melakukan ziarah. Di dalam ziarah atau bersekutu dengan Tuhan kita akan mendapatkan kekuatan yang baru. Ada damai sejahtera dan kesegaran rohani kita dapatkan ketika kita bersekutu dengan Tuhan.

Mazmur 84:6 (TB)  Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!

2. Ziarah bagi penganut Judaisme dipandang sebagai ziarah ke Israel.

Judaisme selain pemeluk agama Yahudi, berpengaruh juga pada paham Kekristenan yang menjadikan Yerusalem sebagai pusat sejarah Kekristenan. Segala peristiwa di akhir zaman berkonspirasi pada pemulihan Bait Suci dan bangsa Yahudi. Untuk itu seringkali mereka percaya bahwa dengan ziarah (napak tilas) ke tempat-tempat sejarah di saat Yesus hidup akan memberikan pengalaman rohani yang lebih dalam.
Jika mempunyai berkat lebih, pengalaman rohani ke holyland adalah baik, tetapi bukan esensi atau keharusan.

Melihat kedua arti tersebut, sangat direkomendasikan agar setiap setiap orang percaya melakukan ziarah dalam arti datang dan bersekutu kepada Tuhan. Berada dalam rumah Tuhan yang kudus akan membawa kita menjauhi keinginan dosa dan memiliki pengalaman yang intim bersekutu dengan Tuhan. Karena rumah Tuhan adalah "tinggi" membutuhkan kerinduan yang menyala-nyala atau rasa haus dan lapar akan Tuhan, sehingga tidak mudah menyerah terhadap tantangan dan godaan untuk menggagalkan persekutuan dengan Tuhan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages