Jumat, 12 Januari 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 34-36
Kejadian 35:3 (TB) Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."
Betel merupakan tempat yang sangat penting dan berkesan dalam kehidupan Yakub. Di Betel, pertama kali Yakub berjumpa dengan Allah. Betel artinya rumah Allah atau pintu gerbang Sorga (Kejadian 28:17). Sedangkan El-Betel artinya Allah menyatakan diri di rumah-Nya (Kejadian 35:6). Oleh sebab Betel adalah kediaman Allah, maka Yakub tidak sembarangan ketika datang ke Betel untuk kedua kalinya, ia melakukan persiapan sebelumnya.
Dalam kenyataan saat ini, saat teduh dan ibadah merupakan perjumpaan dengan Tuhan. Oleh sebab itu kita tidak boleh dengan cara sembarangan datang kepada Tuhan. Kita perlu menyiapkan keadaan rohani dan jasmani. Itu semua kita lakukan untuk menghormati kekudusan Tuhan.
Kejadian 35:2 (TB) Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
1. Jauhkanlah dewa-dewa asing.
Yakub menyadari bahwa Allah tidak menghendaki patung-patung atau illah lain di hadapan-Nya. Ia adalah Allah yang cemburu. Oleh sebab itu Yakub memerintahkan orang-orang yang bersama-sama dengan dia menjauhkan dewa-dewa asing.
Bertobatlah bila ada illah lain atau hal-hal yang Anda sembah atau kasihi melebihi Tuhan. Lakukan saat teduh dengan suasana yang tenang. Matikan TV, radio dan HP yang dapat mengganggu fokus Anda datang kepada Tuhan.
2. Tahirkanlah dirimu.
Sebelum kita datang kepada Tuhan, kita harus melihat diri kita, apakah ada dosa-dosa yang perlu diakui di hadapan Tuhan. Datanglah kepada Tuhan dengan sikap hati yang bertobat dan meminta pengampunan.
Mazmur 51:17 (TB) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Di hadapan Tuhan, hati yang remuk (penuh pertobatan) dipandang sebagai persembahan yang berkenan.
3. Tahirkanlah pakaianmu.
Bila kita menghadap kepada seseorang pastilah kita akan berpenampilan rapi dan sopan karena kita menghargai orang tersebut. Bila kita menghadap Tuhan, usahakanlah dengan sikap dan penampilan yang sopan dan rapi. Usahakan berpakaian yang sopan, mandi atau minimal cuci muka terlebih dahulu. Bila Anda bisa dengan posisi duduk, janganlah melakukan saat teduh dengan posisi tiduran. Keseriusan kita datang kepada Tuhan menggambarkan keseriusan hati kita untuk menghormati kekudusan Tuhan.
Persiapan yang baik sebelum saat teduh atau ibadah akan menghasilkan kualitas saat teduh atau ibadah yang baik. Janganlah meremehkan hal-hal yang secara fisik, sebab seringkali suasana hati tercermin melalui suasana fisik. Nikmatilah persekutuan dengan Tuhan, nikmatilah berkat-berkat Tuhan di dalam hadirat-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar