Kamis, 18 Januari 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 4-6
Keluaran 4:25 (TB) Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku."
Tuhan meneguhkan kembali perjanjian sunat. Musa diperintahkan untuk memberitakan kepada Firaun bahwa Tuhan akan membunuh anak-anak yang sulung. Tidaklah tersurat bahwa ada kata sunat di dalam perintah tersebut. Nampaknya Musa belum bisa memahami alasan mengapa Tuhan mau membunuh anak sulung tanpa kecuali. Musa tidak mengerti apa yang tersirat dari perintah tersebut. Dalam perkara ini Tuhan berencana untuk membunuh Musa.
Ada banyak pendapat dan penafsiran menurut para ahli. Setelah melalui doa dan meminta hikmat Allah, berikut hal-hal yang saya sampaikan:
1. Apakah Musa tidak disunat sehingga Tuhan mau membunuhnya?
Musa sudah disunat sebagaimana perjanjian Allah dengan Abraham (Kejadian 17:10). Sebagai keturunan Ibrani, Musa disunat pada hari ke-8, sedangkan Musa dibuang ke air setelah usianya 3 bulan (Keluaran 2:2-3). Jadi dapatlah dipastikan Musa sudah disunat. Bagi dirinya Musa telah melaksanakan perjanjian sunat.
2. Mengapa Tuhan mau membunuh Musa? Firman Tuhan memberikan hikmat:
- Tuhan tidak pandang bulu
- Tanggung jawab ada pada Musa yang menjadi pemimpin keluarga.
Kenyataan adalah bahwa anak Musa (anak sulungnya) belum disunat. Kemungkinan keluarganya berada di Midian (di luar Israel) sehingga tidak menekankan sunat (opsional). Dalam hal ini Musa melalaikan perjanjian sunat bagi keluarganya sehingga harus menerima konsekuensinya. Sebagai seorang nabi Tuhan seharusnya Musa yang terlebih dahulu melakukan perintah Tuhan sebelum menyampaikan kepada orang lain.
3. Mengapa Musa bisa selamat?
Tuhan memakai Zipora untuk menyelamatkan Musa. Zipora segera mengambil pisau yang baru yang memotong kulit khatan anaknya. Sesudah itu ia mengoleskan darahnya di kaki Musa (kemungkinan pada saat tidur) sehingga Musa dijauhkan dari kematian.
Mengapa Tuhan memakai Zipora? Zipora adalah keturunan Abraham dari istri Ketura yang kemungkinan masih mengingat perjanjian sunat.
Penekanan di sini bahwa Musa selamat karena darah. Kita diingatkankan kembali bahwa kita orang percaya dibebaskan dari hukuman karena darah Kristus. Kita memang orang berdosa, seperti Musa seringkali melalaikan firman Tuhan. Tetapi Musa diselamatkan dari kematian bukan karena usaha yang dia lakukan melainkan karena darah yang disentuhkan kepada kakinya. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita diselamatkan buat karena perbuatan kita tetapi karena kasih karunia di dalam Kristus Yesus. Kita orang percaya yang menjadi pengantin darah (mempelai wanita) karena Yesus telah berkorban bagi kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar