Mental Lemah


Sabtu, 27 September 2025

Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 1-4

Yunus 4:8 (TB)  Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 

Salah satu ciri mental lemah adalah cenderung putus asa dan berhenti sebelum mencoba ketika menghadapi tantangan atau tekanan. Ciri-ciri tersebut ada dalam kehidupan Yunus.

1. Merasa usahanya tidak dihargai.

Ketika bangsa Niniwe bertobat, Yunus tidak bersukacita tetapi justru ia marah dan putus asa.

Yunus 4:1-4 (TB)  Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. 
Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.  
Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." 
Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" 

2. Merasa Tuhan mengambil kesukaannya.

Yunus 4:6-9 (TB)  Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."

Yunus marah dan putus asa oleh hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipersoalkan karena bagian dari kehidupan. Kecewa bisa datang kapan saja, sebab itu jangan kecewa melemahkan mental sehingga menjadi putus asa dan meninggalkan Tuhan.

Sesungguhnya dari semua generasi ada orang-orang bermental lemah.
Karena masalah kecil dengan mudah meninggalkan ibadah, pelayanan bahkan meninggalkan Tuhan. Karena masalah kecil bisa menghancurkan hubungan baik pertemanan, relasi bisnis bahkan keluarga. 

Marilah kita membangun mental yang kuat. Senantiasa bersyukur untuk setiap keadaan bahkan masalah yang Tuhan ijinkan untuk kita hadapi. Jangan mudah menyerah tetapi teruslah berjuang untuk menang dari setiap masalah. Itulah tanda seseorang bermental kuat. Selamat berakhir pekan, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages