Jumat, 19 September 2025
Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 4-6
Hosea 6:1 (TB) "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita."
Seorang ibu mengajak anaknya perempuan belanja di supermarket. Sampai di rumah ibunya mendapati sebatang permen coklat di kantong bajunya. Setelah ditanya baik-baik, anaknya jujur bahwa ia mengambil (mencuri) permen coklat itu di supermarket. Sang Ibu memarahi anaknya lalu anaknya menangis keras. Lalu sang Ibu memeluk anaknya dan berulang kali mengatakan bahwa ia mengasihi anaknya dan tidak mau anaknya menjadi pencuri. Setelah suasana tenang, maka ia mengajak anaknya kembali ke supermarket untuk membayar permen coklat dan meminta anaknya untuk minta maaf kepada kasir karena telah mengambil permen coklat dengan tidak membayar.
Kisah tadi mungkin kejadian kecil, tetapi memiliki nilai moral yang tinggi. Perbuatan dosa sekecil apapun tidak dapat dibiarkan. Mencuri barang bernilai kecil atau besar sama artinya di hadapan Tuhan. Seorang yang terbiasa melakukan dosa-dosa kecil maka akan terbiasa melakukan dosa-dosa besar. Di hadapan Tuhan dosa besar dan dosa kecil tetaplah dosa. Hati-hati dengan perkataan kotor, jahil dan makian kepada teman, cemburu, iri dengki, bahkan kata-kata yang sering disebut "latah" atau ikut-ikutan ... semua berpotensi melahirkan perbuatan dosa di masa yang datang.
Bila kita memperhatikan Hosea 6:1, kita mendapati bahwa Tuhan kita mendidik dengan cara ilahi. Dia "menerkam" tetapi Dia juga yang menyembuhkan. Dia yang "memukul" tetapi Dia juga yang membalut. "Menerkam" maupun "memukul" adalah gambaran didikan dan teguran Tuhan kepada kita yang berdosa. Tetapi Tuhan tidak hanya berhenti di sini ... Dia menyembuhkan dan membalut luka kita karena didikan dan teguran Tuhan. Sama seperti seorang Ibu dalam kisah di atas yang memeluk anaknya setelah memarahinya.
Marilah kita menjadi anak Tuhan yang menjalani didikan Tuhan dengan ucapan syukur. Setiap peringatan, nasehat dan teguran yang Tuhan berikan bukan karena Dia tidak menyukai kita, tetapi karena Dia sangat mengasihi kita. Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang lebih baik dan berkenan kepada-Nya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar