Pelita Tuhan

 



Rabu, 5 Oktober 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 4-6


Zakharia 4:2 (TB)  Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu. 


Penglihatan diterima oleh nabi Zakharia tentang kandil emas dengan tujuh pelita. Sesungguhnya kandil emas tersebut pernah dibuat sebagai alat penerangan di Bait Suci. Tujuh pelitanya dijaga agar selalu menyala.


1. Mata Tuhan menjelajah seluruh bumi.


Zakharia 4:10b (TB)  Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi.


2 Tawarikh 16:9 (TB)  Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. 


Dengan demikian kita harus menjadi takut akan Tuhan sebab tidak ada hal yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Apabila Tuhan menjumpai ada orang yang bersungguh hati mencari Tuhan, maka Ia akan melimpahkan kekuatan-Nya kepadanya.


2. Penglihatan Tuhan sempurna


Secara tipologis angka tujuh dalam Alkitab melambangkan kesempurnaan. Demikian pula dengan tujuh pelita di atas kandil emas melambangkan kesempurnaan Tuhan dalam melihat dunia dan manusia yang tinggal di dalamnya.


Tuhan tidak pernah salah melihat dan salah menilai manusia. Seringkali kita salah menilai orang bahkan hanya dari penampilan, tetapi Tuhan tidak pernah salah karena Ia mengerti hati manusia.


1 Samuel 16:7 (TB)  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 


Jadikan pelita (penglihatan) Tuhan ada dalam hati kita supaya kita takut akan Tuhan dan hidup dalam rencana-Nya. Tuhan mengerti isi hati kita, sebab itu marilah kita jujur di hadapan Tuhan dan menjalani kehidupan dengan cara yang berkenan kepada-Nya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages