Garam Perjanjian

 


Sabtu, 30 Januari 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 1-3


Imamat 2:13 (TB)  Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.


Garam memiliki sangat banyak manfaat yang luar biasa. Garam bukan hanya penting untuk menyedapkan makanan, namun juga bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu ternyata garam memiliki fungsi baik secara kimiawi maupun kesehatan. Garam diakui memiliki khasiat tertentu untuk menyembuhkan penyakit, untuk obat, dan antiseptik. Lebih dari segala manfaatnya, Tuhan menjadikan garam sebagai alat untuk mengingat perjanjian-Nya.


Menarik sekali mengapa garam perjanjian atau perjanjian garam dilibatkan dalam ibadah dan persembahan yang bersifat sakral bagi Tuhan.
Arti perjanjian garam adalah:


1. Garam melambangkan kesetiaan, kejujuran dan perjanjian garam menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah sebuah perjanjian abadi. Jadi, ketika Tuhan menyatakan bahwa sesuatu tersebut harus dilakukan sebagai sebuah perjanjian garam, maka hal tersebut adalah sebuah perjanjian abadi dimana Tuhan sendiri memberikan jaminan ketika perjanjian itu ditaati.


2. Perjanjian garam, menurut budaya orang di Timur Tengah, bila disuguhi garam, berarti telah ada perdamaian atau permusuhan selesai.
Dalam hal ini ada pendamaian terjadi pada saat kita mempersembahkan persembahan yang berkenan kepada Tuhan.


Dalam Perjanjian Baru, tentu kita tidak lagi mempersembahkan korban sajian berupa kambing domba yang telah dibubuhi dengan garam sebagai perjanjian. Pengorbanan Yesus di atas kayu salib adalah karya yang sempurna untuk pendamaian dan pelaksanaan janji Allah.


Jadi apakah hubungan garam dalam hubungan kita dengan Tuhan?


1. Lakukanlah persekutuan bersama Tuhan dalam kesetiaan, kejujuran dan percaya kepada janji Tuhan yang abadi. Maka Tuhan akan melaksanakan janji-janji dalam hidup kita.


2. Hiduplah dalam perdamaian dengan Tuhan. Akui segala dosa dan mintalah pengampunan-Nya serta hiduplah setiap hari dalam kekudusan. Damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita.


3. Sebagaimana garam memberi rasa, berdampak dan dinikmati, demikianlah seharusnya ibadah dan persembahan yang kita berikan kepada Tuhan. Selayaknyalah Tuhan bisa menikmati ibadah dan persembahan kita. Bukan hanya secara lahiriah, tetapi secara rohani ada hubungan yang intim dengan Tuhan sehingga Tuhan berkenan dengan ibadah dan persembahan kita.


Matius 5:13 (TB)  "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.


Jangan sampai ibadah dan persembahan kita menjadi tawar, tak berasa dan tak bisa dinikmati oleh Tuhan.
Selamat berkarya dan nantikan janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup Anda. Tuhan memberkati. (Ps.BW)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages