Doa Pagi dan Doa Malam

 


Selasa, 26 Januari 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 28-30


Keluaran 30:7-8 (TB)  Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.


Tiap-tiap pagi dan tiap-tiap petang Harun haruslah membakar ukupan dari wangi-wangian di harapan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama ukupan berupa campuran antara wangi-wangian dan rempah-rempah yang dibakar dan baunya sebagai persembahan yang harum dan berkenan bagi Tuhan. Tetapi dalam Perjanjian Baru arti ukupan adalah doa orang-orang kudus. Saat menghadap Tuhan tidak lagi membawa ukupan, melainkan doa sebagai persembahan kepada Tuhan.


Wahyu 8:3-4 (TB)  Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.


Sejak semula Allah mendesain adanya doa pagi dan doa malam.
Doa pagi adalah persembahan kepada Allah yaitu ucapan syukur atas hari yang baru, memohon penyertaan Tuhan dan menyerahkan sepanjang hari kepada Tuhan. Sedangkan doa malam adalah ucapan syukur atas segala berkat sepanjang hari dan menyerahkan istirahat dalam tangan Tuhan. Tentu saja dalam doa selain berisi pemujaan kepada Allah juga berupa doa syafaat bagi orang lain.


Dalam Perjanjian Lama, ukupan dipersembahkan oleh Harun dan keturunannya sebagai imam. Tetapi saat ini, kita adalah imamat yang rajani (1 Petrus 2:9). Kitalah yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai imam yang membawa persembahan doa turun-temurun. Kata membakar ukupan berarti mengorbankan tenaga atau ada usaha untuk melakukannya. Seringkali kemalasan dan kelelahan menjadi penghalang. Oleh sebab itu dibutuhkan kemauan atau usaha serta disiplin yang keras untuk melakukannya.


Banyak orang hanya mengambil bagian dalam doa pagi atau doa malam saja karena berbagai alasan pribadi. Tetapi berdasarkan kebenaran firman Tuhan tersebut marilah kita mendisiplin diri untuk mempersembahkan doa pagi dan doa malam kepada Tuhan. Janganlah digabung jam 12 malam sebagai pertemuan malam dan pagi. Biarlah ukupan wangi-wangian yaitu doa-doa kita menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan setiap pagi dan malam. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)







2 komentar:

Pages