Sabtu, 9 Desember 2023
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Timotius 1-3
1 Timotius 1:12-13 (TB) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Kehidupan Paulus sebelumnya adalah seorang penghujat dan penganiaya jemaat yang sangat ganas. Tetapi ia dipilih oleh Tuhan dan dipercayakan pelayanan. Sebab itu ia selalu minta agar Tuhan menguatkannya dan selalu berusaha untuk tetap setia.
Kehidupan Paulus bisa menjadi teladan bagi para pelayan Tuhan. Kehidupan kita sebelumnya adalah orang yang durhaka dan jauh dari Tuhan. Tetapi setelah kita diselamatkan, kita dipercayakan pelayanan oleh Tuhan. Sebab itu marilah kita mengikuti teladan Paulus.
1. Minta kekuatan dari Tuhan.
Pelayanan bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam melayani membutuhkan kerendahan hati dan kekuatan. Ada banyak masalah dan tantangan yang kita hadapi dalam pelayanan sehingga ada orang yang menyerah dan meninggalkan pelayanan. Ada pula yang tidak serius dalam melayani karena merasa bahwa ia melayani manusia dan merasa tidak dihargai. Tetapi kebenarannya adalah bahwa Tuhan adalah Tuan kita dan suatu saat nanti kita akan mempertanggungjawabkan pelayanan kita kepada-Nya. Sebab itu marilah kita terus-menerus meminta kekuatan dari Tuhan supaya kita dapat menyelesaikan pelayanan sampai kepada akhirnya.
2. Berusaha tetap setia.
Tuhan itu setia sebab itu Ia menghendaki agar kita juga setia dalam mengerjakan pelayanan. Karakter setia menyenangkan hati Tuhan dan dicari oleh semua orang. Orang yang setia tetap tegar dalam menghadapi masalah dan tantangan dalam pelayanan. Ia tidak putus asa atau menyerah tetapi menjalani setiap keadaan dengan sukacita. Ia tetap melayani sekalipun tidak dipuji, tidak dihargai dan tidak menerima upah. Melayani adalah gaya hidup. Yesus telah lebih dahulu melayani kita, sebab itu selama kita hidup marilah kita melayani Tuhan sampai garis akhir.
Melayani memang tidak mudah karena apa yang kita lakukan bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan dan orang lain. Sebab itu pelayanan yang sejati disertai dengan pengorbanan tetapi tetap bersyukur. Sekecil apapun pelayanan yang Tuhan percayakan, lakukanlah dengan sukacita dan jangan iri dengan orang lain. Baik besar maupun kecilnya pelayanan, semua sama di mata Tuhan. Ingatlah dua hal tersebut dalam pelayanan yaitu selalu minta kekuatan dari Tuhan dan berusaha tetap setia sampai akhir hidup kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar