Etika Perkataan

 



Rabu, 13 April 2022


Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 1-3


2 Raja-raja 1:3 (TB)  Tetapi berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron?


Pada suatu hari raja Ahazia jatuh dan menjadi sakit. Ia mencari petunjuk kepada para Baal-Zebub, para ilah di Ekron. Sesungguhnya Tuhan telah berfirman kepada nabi Elia untuk berangkat dan menemui para utusan raja Ahazia.
Kita akan belajar etika perkataan para utusan raja Ahazia terhadap nabi Elia.


1. Perkataan perwira pertama.


2 Raja-raja 1:9 (TB)  Sesudah itu disuruhnyalah kepada Elia seorang perwira dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"


Respon Elia terhadap perkataan perwira pertama adalah:
2 Raja-raja 1:10 (TB)  Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya. 


2. Perkataan perwira kedua.


2 Raja-raja 1:11 (TB)  Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!"


Respon Elia terhadap perkataan perwira kedua adalah:
2 Raja-raja 1:12 (TB)  Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.


3. Perkataan perwira ketiga.


2 Raja-raja 1:13-14 (TB)  Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.
Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu."


Respon Elia terhadap perkataan perwira ketiga sesuai dengan tuntunan Tuhan adalah:
2 Raja-raja 1:15 (TB)  Maka berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja.


Meskipun pada akhirnya raja Ahazia mati karena ia telah berdosa dengan meminta pertolongan Baal-Zebub, tetapi kita akan belajar respon Elia terhadap perkataan para perwira yang datang kepadanya.


1) Perkataan yang disampaikan tanpa etika dan rasa hormat kepada orang lain akan mendatangkan respon negatif dari orang lain. Ini terjadi pada perwira pertama dan kedua.


2) Perkataan yang disampaikan dengan etika dan rasa hormat kepada orang lain akan mendatangkan respon yang positif dari orang lain. Ini terjadi pada perwira ketiga.


Jadi belajarlah etika dalam berkata-kata. Jangan karena kedudukan atau kuasa yang kita miliki membuat kita berkata-kata tidak sopan dan tidak menghormati orang lain. Sebaliknya kita harus menghormati orang lain, sikap ini pada akhirnya akan mendatangkan berkat bagi kita.


Filipi 2:3b (TB)  Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;


Semoga renungan ini memberkati kita sehingga semakin bijak dan beretika dalam berkata-kata kepada orang lain. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages