Selasa, 22 Pebruari 2022
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 7-9
Ulangan 8:13-14 (TB) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Ada fenomena OKB (Orang Kaya Baru) di dunia ini. Orang-orang yang kaya secara mendadak kemudian mengalami perubahan perilaku. Mereka kemudian menjadi hedonis, sombong bahkan berfoya-foya dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak begitu perlu bagi mereka. Sebagai contoh sebuah desa yang mayoritas penduduknya mendapatkan "ganti untung" karena suatu proyek. Setiap keluarga rata-rata mendapat uang milyaran. Mereka kemudian sepakat membeli mobil baru bersama-sama, mobil yang mereka beli termasuk kategori "mewah" padahal ada banyak yang belum bisa setir mobil. Pada akhirnya kita mendengar mereka kembali jatuh miskin, menjual mobil-mobilnya dan kembali kepada kehidupan semula.
Musa mengingatkan kembali kepada bangsa Israel untuk selalu bersyukur kepada Allah karena kebaikan-Nya. Apabila mereka sudah menduduki tanah Kanaan dan diberkati Tuhan agar mereka tidak tinggi hati. "Apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak" ini menggambarkan berkat atau kesuksesan yang mereka peroleh.
Mengapa kita tidak boleh tinggi hati ketika diberkati?
1. Tuhan sumber berkat.
Berkat yang kita peroleh sesungguhnya adalah pemberian Tuhan bukan karena usaha keras yang kita lakukan. Renungkanlah bila Tuhan tidak memberi kesempatan dan kesehatan apakah kita bisa bekerja? Oleh sebab itu Musa mengingatkan agar kita selalu ingat kepada Tuhan.
Ulangan 8:18 (TB) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
2. Kekayaan bersifat fana.
Kekayaan bersifat sementara di dunia bukan bersifat kekal. Bahkan dalam sekejab kekayaan bisa hilang bila diijinkan oleh Tuhan. Sebagai contoh kehidupan Ayub. Dalam sehari kambing dombanya habis, semua anak-anaknya meninggal dan ditinggalkan oleh orang-orang. Oleh sebab itu jangan tinggi hati dan mengandalkan kekayaan. Kekayaan hanyalah aksesoris bukan isi. Jangan mencari berkat tetapi carilah Tuhan sebagai sumber berkat yang sejati.
3. Tinggi hati akan melupakan Tuhan.
Seorang yang tinggi hati akan kehilangan jati dirinya. Bila sebelumnya bergantung penuh kepada Tuhan, maka ketika menjadi tinggi hati akan melupakan Tuhan dan bergantung pada kekayaan. Bila kekayaan habis atau hilang maka ia akan kehilangan jati dirinya. Pernahkah Anda melihat orang-orang yang diberkati malah melupakan Tuhan, melupakan ibadah dan doa serta setiap hari digunakan untuk berwisata dan bersenang-senang.
Marilah kita menyadari bila kita diberkati Tuhan adalah kasih karunia. Pasti ada tujuan Tuhan mengapa kita diberkati yaitu untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Sadarilah bawa kita diberkati oleh karena Tuhan bukan karena usaha dan kemampuan kita.
Amsal 10:22 (TB) Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Semoga renungan ini menjadi berkat bagi kita semua. Haleluya, tetap percaya dan andalkan Tuhan. Amin. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar