Menjauhkan Diri Dari Para Penyesat

 



Senin, 14 Nopember 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Kisah PR 19-21


Kisah Para Rasul 19:9 (TB)  Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. 


Mengasihi sesama adalah hukum kasih yang Tuhan berikan kepada orang percaya. Tetapi kita juga harus bijaksana dalam menghadapi para penyesat dan pengaruh pergaulan buruk. Bagaimana kita bersikap kepada si penyesat yang berusaha membelokkan iman kita?


1.  Kasihi jiwanya tetapi bencilah pakaiannya.


Artinya berdoalah, tetap mengasihi dan tidak membenci orangnya tetapi membenci perbuatan maupun ajarannya yang sesat. 


2. Memisahkan para murid dari para penyesat.


Paulus memisahkan para murid-murid dari pengaruh para penyesat. Murid-murid merupakan petobat baru yang rentan terpengaruh imannya. Sedangkan para penyesat sudah berpengalaman dalam menyesatkan mangsanya. Oleh sebab itu tindakan yang paling tepat adalah memisahkan diri dari pengaruh mereka.


Bila di rumah kedatangan para pengikut ajaran sesat misalnya pengikut Mormon, Saksi Yehovah atau lainnya, lebih baik tidak membukakan pintu bagi mereka daripada terpengaruh oleh ajaran mereka. Bila menyadari belum memiliki iman yang kuat lebih baik sadar diri dan tidak merasa mampu untuk mempertobatkan para penyesat.


Berikut ini beberapa kisah di Alkitab tentang menjauhi para penyesat.


Yesus mengingatkan para murid agar waspada terhadap ragi orang Farisi.

Matius 16:12 (TB)  Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.


Yesus juga mengingatkan tentang proses menegor jemaat yang berbuat dosa dan tidak mau bertobat.

Matius 18:17 (TB)  Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.


Paulus mengingatkan agar jemaat menjauhkan dari pergaulan yang buruk.

1 Korintus 15:33 (TB)  Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. 


Jadi apakah yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat firman Tuhan di atas.

1. Perkuat iman dengan ajaran yang benar, sama seperti para murid belajar dari Paulus.

2. Untuk melindungi diri dari pengaruh para penyesat dapat dilakukan dengan menjauhkan diri atau tidak bergaul dengan mereka sekalipun kita tetap mengasihi mereka.


Semoga renungan ini menjadi berkat. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages