Berkorban Untuk Pemimpin

 


Jumat, 23 April 2021


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Taw 10-12


1 Tawarikh 11:18 (TB)  Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN,


Daud memiliki prajurit yang luar biasa, mereka penuh dedikasi dan profesional. Di antara mereka terdapat tiga puluh orang yang disebut sebagai pahlawan yang gagah perkasa. Tetapi ada tiga orang selain tiga puluh pahlawan yang disebut triwira. Triwira adalah para kepala prajurit yang sudah tidak diragukan lagi loyalitasnya dan pengorbanannya bagi Daud. Nama tiga triwira itu adalah Isybaal orang Hakmoni sebagai kepala triwira, Eleazar anak Dodo anak seorang Ahohi,  dan Sama, anak Age orang Harari (2 Sam 23:8-12).


Pada suatu ketika Daud sangat haus.
1 Tawarikh 11:17 (TB)  Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: "Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!"
Lalu ketiga triwira Daud menerobos perkemahan orang Filistin, menimba air dan membawanya kepada Daud. Mereka berani menghadapi resiko bahkan seandainya mereka dibunuh oleh tentara Filistin, demi menyenangkan hati Daud pemimpin mereka.


Marilah kita renungkan dan kita aplikasikan dalam kehidupan berjemaat.


1. Jemaat yang belum dewasa akan berharap pemimpin berkorban untuk mereka.


Mereka selalu meminta dilayani, diperhatikan bahkan segala sesuatu selalu dibebankan kepada pemimpin tanpa instropeksi apakah mereka sudah berkontribusi. Mereka selalu menilai kesalahan pemimpin apabila tidak sesuai dengan pikiran mereka. Pemimpin dengan kondisi jemaat yang demikian tentulah akan merasa lelah dan memikul beban yang berat karena tuntutan jemaat dan tanpa dukungan dari mereka.


2. Jemaat yang dewasa akan selalu siap berkorban demi pemimpin.


Mereka akan selalu ada bersama pemimpin, mendukung visi dan misi dari pemimpin, menyenangkan hati pemimpin sebagai wakil dari Tuhan. Mereka akan bekerja keras, setia melayani bahkan berkorban untuk keberhasilan pemimpin. Mereka siap mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, keuangan bahkan perasaan mereka. Mereka tidak melihat manusia, tetapi melihat Tuhan dalam diri pemimpin.


Tentunya kita bersama-sama merindukan jemaat yang dewasa yang terus berkolaborasi dengan pemimpin untuk mewujudkan rencana Tuhan yang telah diberikan melalui para pemimpin. Jadilah jemaat dewasa yang siap berkorban untuk para pemimpin sebagai wakil dari Tuhan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages