Selasa, 15 Desember 2020
Bacaan Alkitab Setahun: Ibrani 7-9
Ibrani 9:22 (TB) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Pernahkah kita bertanya mengapa Allah tidak menyelamatkan manusia dengan cara lain selain mengorbankan Yesus Kristus di atas kayu salib? Bukankah dengan berfirman saja, maka pengampunan dan keselamatan akan terjadi bagi seluruh manusia?
Ternyata Allah memiliki karakter yang konsisten. Dia tidak bisa memungkiri segala yang telah diucapkannya.
1. Permusuhan akibat dosa
Kejadian 3:15 (TB) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Keturunan Adam yaitu Kristus akan meremukkan kepala ular yaitu iblis. Sedangkan iblis akan meremukkan tumitnya yaitu mereka yang tidak sungguh-sungguh mengikut Kristus akan murtad dan menjadi pengikut iblis.
2. Penyucian dosa
Ibrani 9:12 (TB) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Dalam Taurat penyucian dosa dilakukan dengan mengorbankan darah binatang (darah domba dan anak lembu), tetapi penyucian seperti ini tidak pernah sempurna. Manusia akan terus-menerus berdosa dan berulang kali menyucikan diri dengan darah binatang.
Oleh sebab itu Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Ia telah menjadi Anak Domba Allah yang disembelih dan darah-Nya menyucikan dosa manusia dengan sempurna, sekali untuk selama-lamanya.
3. Imam Besar Agung
Ibrani 4:15 (TB) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Imam Besar yang ditetapkan menurut hukum Taurat berasal dari manusia yang memiliki banyak kelemahan. Tugasnya adalah mewakili umat di hadapan Allah. Itulah sebabnya setahun sekali ia harus menyucikan dirinya sebelum menghadap Allah untuk mewakili umat dalam rangka pengampunan dosa. Tetapi Kristus menyempurnakan tugas keimaman, yaitu Ia sendiri menjadi Imam Besar yang kudus dan tidak berbuat dosa. Ia tidak perlu mengadakan penyucian dosa bagi diri-Nya sendiri, melainkan sekali untuk selama-lamanya bagi penyucian dosa manusia.
Matius 5:17 (TB) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Jika kita sungguh-sungguh memahami penyucian yang dilakukan oleh Kristus bagi kita, tentu kita tidak lagi bermain-main dengan dosa. Sebab darah-Nya yang mahal telah dicurahkan bagi pengampunan dosa kita.
1 Petrus 1:19 (TB) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Marilah kita menaruh hormat dan menghargai pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dengan cara hidup kudus dan mentaati firman-Nya. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar