Jumat, 2 Pebruari 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 10-12
Imamat 10:1 (TB) Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
Nadab dan Abihu dengan sembrono membawa api dari luar tempat kudus untuk membakar ukupan. Mereka disebutkan membawa "api asing" yang tidak diperintahkan Tuhan kepada mereka sehingga mereka mati karena dihanguskan oleh api yang dari Tuhan (Imamat 10:2).
Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa tersebut?
1. Jangan mengingini pujian dalam pelayanan.
Kata api asing dalam bahasa asli adalah Zuwr mengandung arti orang-orang yang angkuh. Tidak memiliki kerendahan hati dalam pelayanan, mendorong seseorang ingin mencari pujian bagi dirinya sendiri.
Lihatlah Imamat 9:23-24, Tuhan menyatakan kemuliaan dan keluar api Tuhan menghanguskan korban bakaran sehingga bangsa itu bersorak-sorak dan sujud menyembah. Rupa-rupanya Nadab dan Abihu ingin juga peristiwa itu terjadi oleh api yang mereka bawa dari luar tempat kudus, tetapi itu merupakan dosa yang melanggar kekudusan Tuhan sehingga mereka mati.
Persembahkan pelayanan kita untuk Tuhan, jangan menginginkan pujian untuk diri sendiri.
Kata api asing dalam bahasa asli adalah Zuwr mengandung arti orang-orang yang angkuh. Tidak memiliki kerendahan hati dalam pelayanan, mendorong seseorang ingin mencari pujian bagi dirinya sendiri.
Lihatlah Imamat 9:23-24, Tuhan menyatakan kemuliaan dan keluar api Tuhan menghanguskan korban bakaran sehingga bangsa itu bersorak-sorak dan sujud menyembah. Rupa-rupanya Nadab dan Abihu ingin juga peristiwa itu terjadi oleh api yang mereka bawa dari luar tempat kudus, tetapi itu merupakan dosa yang melanggar kekudusan Tuhan sehingga mereka mati.
Persembahkan pelayanan kita untuk Tuhan, jangan menginginkan pujian untuk diri sendiri.
2. Jangan membawa berhala ke dalam pelayanan.
Kata Zuwr yang diterjemahkan sebagai api asing mengandung arti allah asing. Anak-anak imam Harun diperintahkan tetap ada dalam tempat kudus, tetapi Nadab dan Abihu keluar dari tempat kudus dan membawa api asing untuk membakar ukupan. Di luar tempat kudus artinya tempat yang penuh dosa. Api yang diluar perkemahan dipakai untuk beribadah kepada allah asing, jin-jin dan dewa-dewi yang merupakan bentuk penyembahan berhala. Seorang pelayan Tuhan harus sudah lepas dari segala ikatan berhala. Tuhan menempatkan perintah ini sebagai yang pertama dalam Hukum Taurat, "Jangan ada allah lain di hadapan-Ku".
Kata Zuwr yang diterjemahkan sebagai api asing mengandung arti allah asing. Anak-anak imam Harun diperintahkan tetap ada dalam tempat kudus, tetapi Nadab dan Abihu keluar dari tempat kudus dan membawa api asing untuk membakar ukupan. Di luar tempat kudus artinya tempat yang penuh dosa. Api yang diluar perkemahan dipakai untuk beribadah kepada allah asing, jin-jin dan dewa-dewi yang merupakan bentuk penyembahan berhala. Seorang pelayan Tuhan harus sudah lepas dari segala ikatan berhala. Tuhan menempatkan perintah ini sebagai yang pertama dalam Hukum Taurat, "Jangan ada allah lain di hadapan-Ku".
3. Jangan hidup menyimpang dari jalan Tuhan.
Tuhan menginginkan ketaatan lebih dari pelayanan. Tidak ada artinya kita melayani dengan giat tanpa ketaatan melakukan firman Tuhan.
Kata Zuwr juga berarti menyimpang dan tidak sah. Bila kita diberi kesempatan melayani Tuhan, lakukanlah pelayanan dengan kekudusan. Bila ada dosa yang kita perbuat segeralah minta ampun dan bertobat. Dengan tetap menjaga hidup kita ada dalam kekudusan. Kehidupan di dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari harus selaras. Jangan sampai terjadi ketika di seperti malaikat tetapi keluar gereja seperti setan.
Tuhan menginginkan ketaatan lebih dari pelayanan. Tidak ada artinya kita melayani dengan giat tanpa ketaatan melakukan firman Tuhan.
Kata Zuwr juga berarti menyimpang dan tidak sah. Bila kita diberi kesempatan melayani Tuhan, lakukanlah pelayanan dengan kekudusan. Bila ada dosa yang kita perbuat segeralah minta ampun dan bertobat. Dengan tetap menjaga hidup kita ada dalam kekudusan. Kehidupan di dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari harus selaras. Jangan sampai terjadi ketika di seperti malaikat tetapi keluar gereja seperti setan.
Ternyata melayani Tuhan tidak bisa asal-asalan. Tuhan berfirman, "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (Imamat 19:2). Jadi bagi semua pelayan Tuhan, mari kita hidup dalam kekudusan dan memberikan segala pujian bagi Tuhan. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar