Kamis, 21 Agustus 2025
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 31-33
Yeremia 31:3 (TB) Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
Kasih Tuhan kepada kita berbeda dengan kasih manusia kepada kita.
Kasih manusia terbatas oleh waktu, tetapi kasih Tuhan selama-lamanya.
Kasih manusia berubah-ubah, tetapi kasih Tuhan abadi.
Kasih manusia bersyarat, tetapi kasih Tuhan menerima kita apa adanya.
Kasih Tuhan yang kekal menjamin akan tetap mengasihi kita apapun dan bagaimana pun keadaan kita.
Kita mungkin mengeluh terhadap perlakuan orang lain yang berubah terhadap kita. Tiba-tiba melupakan atau tidak lagi menunjukkan kasihnya kepada kita, itulah kasih manusia yang bisa berubah karena emosi dan situasi. Berbeda dengan kasih Tuhan yang kekal.
Yang menjadi perenungan adalah ketika kita merasa apakah Tuhan tidak mengasihi kita. Ketika kita jatuh dalam dosa? Ketika doa kita belum dijawab? Ketika pergumulan kita belum ditolong oleh Tuhan? Apakah berarti Tuhan tidak mengasihi kita? Jawabannya adalah kasih Tuhan tidak berubah, Ia tetap mengasihi kita. Anggaplah sebagai ujian yang mendewasakan iman.
Yakobus 1:2-4 (TB) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Seperti orang tua, Tuhan ingin kita menjadi kuat dan dewasa dalam iman. Sarana yang Tuhan pakai adalah ujian melalui masalah dan pergumulan hidup. Jadi kasih Tuhan tidak berubah, justru dengan masalah dan pergumulan bukti bahwa Tuhan mengasihi kita. Sebab Ia ingin kita bertumbuh dewasa dan kuat dalam iman. Sebab itu marilah kita selalu berpegang bahwa Tuhan selalu mengasihi kita dengan kasih yang kekal. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar