Jangan Dengarkan Nabi Palsu


Senin, 18 Agustus 2025

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 22-24

Yeremia 23:16 (TB)  Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN; 

Nabi palsu adalah orang yang menyampaikan nubuat palsu. Berdasarkan ayat tersebut 
Nabi palsu adalah mereka yang hanya memberi harapan yang sia-sia. Artinya tidak terbukti, tidak terjadi dan tidak digenapi.
Sedangkan nubuat palsu adalah 
- Ungkapan penglihatan rekaan hatinya sendiri.
- Bukan berasal dari mulut Tuhan.

Yeremia 23:25-26 (TB)  Aku telah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!
Sampai bilamana hal itu ada dalam hati para nabi yang bernubuat palsu dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri.

Adapula nabi palsu yang menyakini bahwa mimpi adalah suara Tuhan dan menyampaikannya seakan sebagai nubuat atau rencana Tuhan yang akan digenapi.
Dalam kisah-kisah di Alkitab ada tokoh-tokoh yang mendapatkan mimpi dari Tuhan, tetapi tidak semua mimpi berasal dari Tuhan.
Ada mimpi sebagai akibat aktifitas bawah sadar, misalnya memori masa lalu, terlalu menginginkan atau terlalu lelah dengan keadaan (banyak kesibukan) sampai terbawa dalam mimpi.

Pengkhotbah 5:2 (TB)  Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.

Jadi bagaimana sikap kita?
Tuhan memang bisa memakai mimpi sebagai salah satu cara untuk menyampaikan hikmat dan rencana-Nya. Tetapi tidak semua mimpi berasal dari Tuhan. Menyampaikan mimpi yang tidak berasal dari Tuhan akan menjadi nubuat palsu dan pada akhirnya penyampai pesan akan menjadi nabi palsu. Jadi ujilah setiap mimpi dengan firman Tuhan sebagai kebenaran tertinggi. Kita boleh mendoakan mimpi tetapi jangan selalu menyakini bahwa mimpi kita adalah suara Tuhan. Semoga kita bisa memahami kebenaran tersebut. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages