Menjaga Janji Kepada Tuhan

 



Kamis, 2 Mei 2024


Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 13-15


2 Tawarikh 15:15 (TB)  Seluruh Yehuda bersukaria atas sumpah itu, karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari TUHAN. TUHAN berkenan ditemui oleh mereka dan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru. 


Orang Kristen menghindari kata "sumpah" karena mengingat Tuhan Yesus yang melarang kita bersumpah.


Matius 5:33 (TB)  Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.


Matius 5:37 (TB)  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.


Tetapi yang sebenarnya dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah bersumpah palsu untuk meyakinkan orang lain. Tetapi baiklah sekalipun tidak bersumpah, tetapi Tuhan menghargai perjanjian atau covenant. Sebab itu dalam terjemahan FAYH, diterjemahkan sebagai perjanjian.


2 Tawarikh 15:15 (FAYH)  Seluruh Yehuda sangat senang atas perjanjian dengan Allah itu. Mereka menyambutnya dengan sepenuh hati dan dengan segenap jiwa. Mereka mengutamakan TUHAN dalam segala hal, dan TUHAN berkenan ditemui mereka! Ia pun mengaruniakan kepada mereka keadaan yang aman dan tentram di seluruh negeri itu.


Seringkali kita berjanji untuk taat dan setia kepada Tuhan, tetapi pada kenyataannya kita mengingkari. Itulah yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Sikap yang berkenan dalam menghormati perjanjian dengan Tuhan adalah:


1. Sungat senang dengan perjanjian yang kita buat di hadapan Tuhan.


Artinya perjanjian dengan Tuhan mendatangkan sukacita karena mengembalikan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Menghidupi perjanjian memastikan kita tidak menyimpang dari jalan Tuhan sehingga sukacita dan damai sejahtera akan melimpah dalam hati kita. Ketika kita tidak melanggar perjanjian untuk melakukan firman Tuhan, maka kita hidup dalam kekudusan dan takut akan Tuhan.


2. Menyambut dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa.


Tidak ada unsur paksaan ketika kita berjanji di hadapan Tuhan. Perjanjian dengan Tuhan lahir dari hati kita yang sukarela mengasihi Dia. Tuhan menghargai setiap orang percaya yang berjanji untuk taat dan setia, sebab itu Dia akan menolong dan meneguhkan agar kita bisa menjaga dan mewujudkan perjanjian dengan Tuhan.


3. Mengutamakan Tuhan dalam segala hal.


Penghalang utama dalam mematuhi perjanjian dengan Tuhan adalah menduakan Tuhan atau tidak menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama. Ada yang menggeser posisi Tuhan dengan keluarga, pekerjaan, hobby atau keinginan daging. Ini menyebabkan kita tidak setia dan tidak taat kepada Tuhan. Mari utamakan Tuhan dalam segala area hidup kita.


4. Bersekutu dengan Tuhan.


Kalimat "Tuhan berkenan ditemui mereka" merupakan respon Tuhan kepada setiap orang yang mencari Dia. Dalam mencari Tuhan, kita bersekutu dengan Tuhan melalui doa, pujian penyembahan dan merenungkan firman Tuhan. Tetapi bila kita melalaikan hal-hal tersebut maka kita tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan.


Pada bagian akhir dari 2 Tawarikh 15:15 ditulis berkat bagi setiap orang yang berjanji, menjaga dan mewujudkan perjanjian dengan Tuhan. 


Berkat itu adalah "Tuhan pun mengaruniakan kepada mereka keadaan yang aman dan tentram di seluruh negeri itu." Sungguh berkat yang luar biasa apabila kita taat dan setia dalam menjaga dan mewujudkan perjanjian kita kepada Tuhan. Kita akan mengalami keadaan yang aman dan tenteram. Sebab itu ingatlah akan setiap perjanjian yang telah kita ucapkan di hadapan Tuhan. Jadilah penjaga dan pelaku janji kepada Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages