Roti Tidak Beragi

 


Sabtu, 20 Januari 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 10-12


Keluaran 12:20 (TB)  Sesuatu apa pun yang beragi tidak boleh kamu makan; kamu makanlah roti yang tidak beragi di segala tempat kediamanmu."


Pada umumnya ragi digunakan sebagai bahan untuk roti dapat mengembang (menjadi besar). Tetapi karena situasi yang mendesak bangsa Israel harus segera keluar dari tanah Mesir, maka mereka diperintahkan untuk membuat roti tidak beragi sebagai bekal dalam perjalanan. Roti tidak beragi dibuat tanpa menggunakan ragi sebagai pengembang.

Salah satu contoh adalah hosti atau roti perjamuan kudus.


Dalam kehidupan sehari-hari kita boleh makan roti yang dibuat dengan ragi atau pengembang. Lalu apa yang dimaksud dengan roti tidak beragi secara rohani?


Dalam Perjanjian Baru, Yesus berpesan agar murid-murid-Nya mewaspadai ragi orang Farisi dan Saduki. Mereka adalah pengajar Firman Tuhan tetapi memiliki motivasi yang tidak murni (munafik). Firman Tuhan sering diumpamakan sebagai roti (makanan rohani).


Matius 16:11-12 (TB)  Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.


Jadi makan roti tidak beragi dalam arti rohani adalah menerima pengajaran yang murni. Ujilah setiap pengajaran yang disampaikan yang kita terima. Ujilah pula perilaku mereka yang mengajarkan firman Tuhan. Ada orang-orang yang menggunakan pengajaran firman Tuhan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri. Ada pula para pengajar yang hidupnya tidak sesuai dengan apa yang mereka ajarkan (munafik).


2 Korintus 2:17 (TB)  Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. 


Terimalah pengajaran firman Tuhan yang disampaikan dengan niat yang tulus untuk mendewasakan iman dan membawa pertobatan. Kiranya renungan singkat ini memberkati kita. Haleluya, Tuhan Yesus menyertai kita. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages