Semua Milik Tuhan

 



Sabtu, 3 Juni 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 40-42


Ayub 41:2 (TB) Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku. 


Dunia dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan. Tuhan menyatakan bahwa Dia adalah pemilik segala sesuatu. Manusia lahir ke dalam dunia tidak membawa apapun, demikian pula saat meninggal tak ada materi apapun yang bisa dibawa ke dalam dunia orang mati. Tetapi seringkali manusia memiliki sikap yang salah tentang harta dan segala yang diperolehnya. Sebab itu kita akan belajar 2 prinsip Alkitabiah yang akan menolong kita memiliki sikap yang benar terhadap segala sesuatu dalam kehidupan kita.


1. Prinsip Stewardship.


Jika diterjemahkan stewardship adalah kepenatalayanan. Artinya kita bukan pemilik tetapi pengelola yang dipercayakan oleh Tuhan. Keluarga, harta kekayaan, pekerjaan dan jabatan demikian juga pelayanan adalah kepercayaan dari Tuhan. Dengan demikian pemilik segala sesuatu adalah Tuhan. Kita hanya menjadi manajer atau pengelola sehingga tidak bisa mengklaim bahwa semua yang ada pada kita adalah milik pribadi atau karena usaha kita semata.


Orang yang hidup dalam prinsip stewardship akan memiliki kemurahan hati dan kehidupan yang berserah kepada Tuhan. Ia tidak marah ketika Tuhan mengambil segala sesuatu dalam hidupnya. Ayub adalah teladan seseorang yang hidup dengan prinsip stewardship. Ketika semua yang ada padanya diambil atas seijin Tuhan, maka ia tetap bisa memuji Tuhan.


Ayub 1:21 (TB)  katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" 


2. Prinsip Servanthood


Servanthood artinya memiliki hati sebagai pelayan atau hamba. Prinsip ini merupakan dasar kepemimpinan Kristen. Tuhan mengangkat pemimpin dengan tujuan untuk melayani bukan memerintah. Oleh sebab itu ketika jabatan dan kepercayaan diambil Tuhan, seseorang yang hidup dalam prinsip sevanthood tidak akan marah atau tidak aman (insecure). Segala sesuatu ada masanya termasuk dalam hal jabatan atau kepercayaan.


Lukas 22:26 (TB)  Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.


Sekalipun servanthood adalah prinsip dalam pelayanan Kristen, tetapi juga relevan bila diterapkan dalam prinsip kepemimpinan pada umumnya. Seorang pemimpin yang melayani karyawan dan pejabat yang melayani rakyat, mereka bukan mengejar materi dan penghormatan tetapi menyatakan pengabdian dan tujuan kepemimpinan yang sesungguhnya. Sebab itu banyak terminologi dalam pekerjaan telah diganti menjadi pelayanan. Misalnya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau Mall Pelayanan Publik (MPP) diwujudkan agar para ASN bekerja dengan spirit melayani masyarakat.


Akhirnya apabila Tuhan mempercayakan keluarga, kekayaan, kedudukan maupun pelayanan ... kita harus menyadari semua adalah milik Tuhan. Kita adalah pengelola bukan pemilik, kita adalah pemimpin yang dipanggil untuk melayani. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages